no iklan ( no commercial )

page

Jumat

Road To Sumbing Mountain


malam ini sunyi, senyap, sepi hanya aku sendiri bergelut dengan rasa ngantuk yang ada di pelupuk mata (aneh ya....) dan biasa aku termangu didepan kompi dengan rajinnya jari jemariku menari kesana kemari merangkai huruf demi huruf dari keyboard kesayanganku (merasa aja...). selalu efbe, ye em maupun twitter stand by [walo kadang orang yang punya sudah terlelap tidur], tak disangka dan tak dinyana ada satu notifications efbe menyala menandakan ada kiriman dari teman. langsung saja aku lihat isinya eh ternyata ada salah satu teman mengirimkan sesuatu di wall, mari kita cek...

Selingan...


Aku Ingin Menjadi Malam

aku ingin menjadi malam
semalam saja
supaya dapat ku datangi rumahmu
ku selimuti kau dalam lelap tidurmu
dan ku kunjungi mimpimu
ku ingin tahu adakah aku disitu

seandainya aku sempat mejadi malam 
semalam saja
akan ku bawa gerimis kawanku
mengetuk ngetuk jendela kamarmu
seperti hasrat yang tak henti 
berdenyut dalam urat nadi

biarkan aku menjadi malam 
agar mampu menjelajahi dunia 
fantasimu
akan ku ciptakan senyum di pagi harimu
lewat embun yang memandikan
kuncup mawar
hanya sesaat lagi bunga-bunga itu
mekar

dan ketika kau buka matamu
aku mungkin sudah akan tiada 
hanya cinta
yang membuatmu merasa
bahwa aku pernah
dan akan selalu ada

Senin

secuil dari kaki sindoro


Desa Kledung berada di lembah yang diapit oleh Gunung sindoro dan Gunung sumbing berada di kabupaten Temanggung Jawa tengah. Daerah ini termasuk dataran tinggi dan cocok untuk daerah pertanian. Selain pos pendakian Gunung sindoro, pos pendakian Gunung sumbing juga terdapat di daerah Kledung ini. sebelum pendakian terlebih dahulu kita registrasi di basecamp kledung.dikarenakan tempatnya lumayan besar dan ditunjang fasilitas MCK, para pendaki memanfaatkan untuk istirahat terlebih dahulu sebelum memulai pendakian.

Minggu

catatan yang telah usang

mungkin serasa usang saja jika ku buka kembali sebuah catatan yang ada dalam setiap penggalan – penggalan yang tercoret disini. atau terlebih tak layak lagi untuk terbaca oleh siapa pun…
dan tiba – tiba saja, kedua tangan ini ingin sekali memberi sebuah gambar yang tak berbayang pada lembar yang telah menjadi lalu dan mungkin kelabu untuk jalanku….
bila saja memang sudah tidak lagi terbuka oleh ku – dia – engkau dan kamu, setidaknya telah tercatat sedikit ke’agungan’ hati …
mungkin hanya sepenggal – mungkin hanya seuntai dan mungkin hanya sedikit tertinggal ‘ koretan’ dalam pikiran akan jejak yang tertempuh oleh ku tanpa dia – engkau dan kamu…
dia yang telah terlupa jauh…
engkau yang ku tau tak terkabar…
kamu yang terlihat hanya dengan suara parau…
menandakan memang telah terlampau usang untuk ku ingat dan tanyakan .
namun berbahagilah aku sebab dia – engkau dan kamu pernah mengenalku.